Advertisemen
aura insani - Pembaca tausiyah galihgumelar, dari tulisan sebelumnya yang menceritakan bahwa ada sepasang suami istri yang usianya sudah setengah abad lebih berkata :
"Kita tak perlu mengharapkan apapun dari anak-anak kita. Yang penting ikhlas saja dalam mendidik mereka. Kalau mereka hidup miskin, kita kebagian susahnya. Kalau mereka hidup senang, kita paling diperlakukan seperti pembantu."
Di antara kita mungkin dan pasti menganggap ucapan di atas terlalu berlebihan. Pasti tak ada anak yang tega bila menjadikan orang tua mereka sendiri sebagai pembantu.
Namun para pembaca tausiyah.galihgumelar.net kenyataanya kita banyak melihat rumah tangga yang kondisinya seperti itu, bahkan mungkin ada juga di antara kita, fenomena ini terjadi nyata di jaman modern ini.
Kasus yang banyak sekali terjadi, yaitu sang suami dan istri bekerja kantoran. Pergi pagi pulang petang. Tak ada pembantu, karena mencari pembantu di zaman sekarang ini sangat tidak mudah. Berita baiknya, di rumah ada ibu mereka. Si ibu inilah yang bertugas menjaga anak, mengurus rumah selagi anak dan mertuanya bekerja, dan seterusnya, bahkan hingga orang tua sakit sakitan karena kecapaian mengurus cucuknya dari pagi buta hingga petang bahkan larut malam.
Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang nenek atau kakek, pastilah senang bila mereka dilibatkan dalam mengurus cucu-cucunya, atau membantu anak-anak mereka dalam meringankan tugas keluarga. Dan kesenangan ini menjadi alasan dasar kenapa para kakek atau nenek ridho atau ikhlas mengurus cucuknya. Yang akhirnya para anak terlena menjadikan orang tuanya baby sister untuk para cucuknya.
Pembaca aura insani, banyak sekali kejadian ini menjadi kegiatan bahkan tugas rutin, yang akhirnya para aanak yaitu kita memiliki pemikiran :"Untung ada kakek/nenek yang bisa menjaga si kecil dan mengurus rumah selagi kami bekerja," maka apakah itu tidak sama saja dengan memperlakukan orang tua kita seperti pembantu?
Masya Allah. Naudzubillahi Min Zalik!!!
Banyak pasangan suami-istri yang berpendapat, bahwa kondisi seperti ini terpaksa mereka jalani, karena rezeki masih kurang. Gaji suami tidak cukup, sehingga istri harus ikut bekerja.
Oke, alasan ini terkesan memang masuk akal.
Mari kita renungkan baik-baik dari berbagai sumber didapat pendapat yang berdasarkan hadist dan nilai kemanusian :
(1) Yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah adalah suami, bukan istri. Jika penghasilan dianggap kurang, seharusnya suamilah yang berusaha untuk menambah penghasilan, bukan istri.
(2) Istri boleh saja bekerja, tapi masih banyak alternatif pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan rumah. Misalnya, berbisnis online. Banyak wanita yang sukses di bidang ini.
(3) Jika Anda seorang wanita dan single parent, ya memang masih bisa dimaklumi jika harus bekerja, karena Anda kini merangkap status sebagai ayah sekaligus ibu. Namun coba baca nomor (2) di atas. Insya Allah saya yakin Anda bisa.
(4) yang terpenting:
Selama kita masih menzalimi orang tua kita sendiri dengan cara memperlakukan mereka seperti pembantu, bagaimana mungkin rezeki kita akan bisa lancar? Rezeki kita akan bisa lancar jika - antara lain - kita bisa membahagiakan dan memuliakan orang tua kita di masa tuanya.
Saat kita masih dalam kandungan, ketika kita lahir, ketika masih anak-anak, ketika kita tumbuh remaja, kita sudah sangat merepotkan mereka. Sekarang setelah kita dewasa dan berumah tangga, masihkah kita terus merepotkan mereka? Sampai kapan???
(5) Ada orang yang berdalih:
"Orang tua saya ikhlas dalam mengurus cucunya. Hubungan mereka pun jadi sangat mesra karena hal itu. Lagipula, lebih baik an lebih aman jika anak kita diasuh oleh neneknya sendiri ketimbang oleh pembantu.
Pembaca aura insani, negeri kita memang sedang berkembang, namun mari kita berlajar dari negeri yang sudah maju, banyak orang tua menagsuh anaknya sendiri hingga bekerja tanpa merepotkan orang tua, bagi yang pas-pasan berangkat bekerja di titipkan di penitipan anak lalu pulang dijemput kembali dan banyak sekali cara yang baik tanpa harus merepottkan orang tua kita yang hanya tinggal mengahabiskan masa hidupnya untuk beribahda kepada Allah SWT.
Semua nenek/kakek pasti senang dan ikhlas dalam mendidik cucu mereka. Tanpa diminta pun, mereka dengan senang hati menawarkan diri untuk merawat sang cucu .
Namun kita sebagai anaklah yang seharusnya berfikir secara rasional dan logika serta jangan mendurhakai orang tua kita, yang tanpa sengaja kita mengahalangi mereka menghabiskan waktunya untuk memperbanyak bekal ke akhirat dengan menunda pengajian, sholat telat, tidak bisa ke mesjid karena sibuk dan kecapaian mengurus sang cucu.
Sejak masih dalam kandungan hingga dewasa.. kita sudah sangat merepotkan mereka. Sekaranglah saatnya untuk balas, budi, memuliakan mereka, bukan justru melanjutkan kerepotan mereka dan mngehalang ibadah mereka bahkan menajdikan mereka sakit karena kelelahan.
Walaupun benar kurang aman dan kurang baik jika didik oleh pembantu. Namun alasan itu bukan hal dasar menjadikan orang tua sebagai pembantu kita (kalimat kasarnya) kalmata halusnya : menjaga /mengasuh cucu.
Pembaca tausiyah.galihgumelar.net, ada satu hadist yang menyatakan kejadian ini semua :
"Beritahukan kepadaku kapan terjadinya Kiamat." Nabi menjawab, "Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya." Dia pun bertanya lagi, "Beritahukan kepadaku tentang tanda - tandanya!" Nabi menjawab, "Jika budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta penggembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi." (HR Muslim)
Sikap durhaka kepada orang tua yang terselubung.
Pembaca aura insani, dalam pandangan yang lain, ungkapan bahwa budak telah melahirkan tuannya lebih merupakan sekedar ungkapan. Maksudnya, anak-anak akan menjadi durhaka kepada orangtuanya, terlebih kepada ibunya.
Seolah-olah ibunya dijadikan budak, dan anak telah berubah menjadi tuan yang memperbudak ibunya sendiri."
Subhanallah..... Naudzubillahi Min Zalik!!!
Mari memuliakan orang tua kita, terutama bagi yang orang tuanya masih hidup.
Perlu diketahui bahwa memuliakan orang tua merupakan salah satu ridha Allah, dan Insya Allah rezeki kita pun semakin mengalir deras dan berkah. Amin Allahuma amin.
Sumber : Berbagai Sumber dan Pengalaman Pasien
Advertisemen